Nama : Helena Damayanti Siregar
NPM : 13213997
KELAS : 3EA14
METODE
ILMIAH
1.Pengertian
Metode Ilmiah
Kata metode berasal dari bahasa
yunani yaitu methodos yang artinya cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Menurut Rosdy Ruslan Metode merupakan kegiatan
ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu
subyek atau objek penelitian sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahanya.
Metode ilmiah adalah langkah langkah
yang ditempuh oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan pertanyaan atas masalah
masalah dan keingintahuan nya terhadap fenomena fenomena yang terjadi sehingga
dihasilkan jawaban yang akurat dan obyektif sehingga mampu diterima secara
universal dan dianggap valid. Menurut Almadk (1939) Metode ilmiah adalah
cara menerapkan prinsip – prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan
penjelasan kebenaran.
2. Ciri-ciri
Metode Ilmiah
1. Terbuka
Artinya,
sebuah penelitian bersifat informatif, terbuka, dan dapat diakses oleh
peneliti-peneliti lainnya. Dalam laporan penelitiannya-pun, harus menyebutkan
secara jelas dan spesifik tentang metode yang digunakan, teknik dan prosedur
pengumpulan data.
2. Objektif
Artinya, ke-objektifannya sebuah penelitian ilmiah harus searah dengan
aturan/prosedur penelitian yang berlaku serta mengungkapkan fakta-fakta
penelitian sebagaimana adanya, sebagaimana interpretasi peneliti.
3. Empiris
Artinya,
sebuah penelitian haruslah bersifat empiris, dikarenakan bahwa peneliti
mempelajari dunia yang diketahui bersama dan dapat diukur oleh siapapun
4. Sistematis
Sebuah
penelitian selalu terkait denagn penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini
ditunjukkan dengan penggunaan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai dasar
rujukan untuk melangkah kepada proses penelitian yang akan dilakukan.
5. Prediktif
Artinya,
teori-teori yang telah dibuat dan diaplikasikan bertujuan untuk membantu
memperkirakan fenomena yang akan terjadi di masa depan.
3. Kriteria
Metode Ilmiah
A. Berdasarkan Fakta
Keterangan –
keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan
dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta – fakta yang nyata. Janganlah
penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira – kira, legenda atau
kegiatan sejenis.
B. Bebas dari Prasangka
Metode
ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dn jauh dari pertimbangan
subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alas an dan bukti yang
lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
C. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam
memahami serta member arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan
prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya
dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan
sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian
harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
D. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode
ilmiah, penelitian harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran
peneliti.
E. Menggunakan Ukuran Objektif
Kerja
penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran
tidak boleh dengan merasa – rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan –
pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang
waras.
F.Menggunakan teknik Kuantifikasi
Dalam
memperlakukan data ukuran yang lazim harus digunakan, kecuali untuk atribut –
atribut yang tidak dapat di kuantifikasikan.
4. Unsur
Metode Ilmiah
Unsur utama
metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakteristik
(pengamatan dan pengukuran).
2. Hipotesis
(penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran).
3. Prediksi
(deduksi logis dari hipotesis).
4. Eksperimen
(pengujian atas semua hal di atas.
5. Langkah-langkah Metode Ilmiah :
1. Perumusan Masalah
Peumusan masalah adalah penjelasan mengenai apa yang akan kita teliti?
Mengapa masalah itu di teliti? Bagaimana masalah itu diteliti? Singkatnya: Apa?
Mengapa? Bagaimana?
2. Perumusan
Hipotesis
Rumusan masalah diperoleh melalui pengamatan, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan
terhadap masalah yang akan diteloti. Walaupun bersifat dugaan, hipotesis harus
rasional.
3. Rancangan
Peelitian
Rancangan penelitian adalah rancangan yang berisi tentang rencana atau
hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah penelitian. Jenis
penelitian bisa berupa :
1. Deskriptif :Yaitu penelitian yang memberikan gambaran sistematis, fuktual dan akurat mengenai fakta dan sifat yang oobjektif mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian.
2. Eksperimental :Yaitu penelitian menggunakan kelompok pembanding disebut juga, kelompok control, kelompok control ini nantinya akan menjadi pembanding kelompok percobaan.
1. Deskriptif :Yaitu penelitian yang memberikan gambaran sistematis, fuktual dan akurat mengenai fakta dan sifat yang oobjektif mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian.
2. Eksperimental :Yaitu penelitian menggunakan kelompok pembanding disebut juga, kelompok control, kelompok control ini nantinya akan menjadi pembanding kelompok percobaan.
4. Pelaksanaan
Penelitian
Memasuki tahapan pelaksanaan penelitian perlu melakukan persiapan yang
dapat diwujudkan dengan membuat rancangan penelitian. Yang harus dipersiapkan
dalam tahapan ini, diantaranya alat, bahan, tepat, waktu, dan teknik
pengunpulan data. Teknik pengumpulan data diantaranya adalah :
a. Pencatatan
Data bisa diperoleh dengan dua cara: data kualitatif : adalah data yang
diperoleh dari pengamatan data kuantitatif, adalah data yang diperoleh dari
pengukuran sehingga diperoleh angka-angka.
b. Pengolahan data
Data yang sudah tercatat, bisa diolah dalam bentuk tabel, bagan, grafik.
Pengolahan data menjadi tabel, bagan dan grafik dapat memudahkan peneliti dan
orang lain dalam membaca dan memahami penelitian.
c. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data selesai maka kita dapat mengetahui hipotesis yang
dibuat, apakah sesuai atau tidak.
5. Laporan
Penelitian
Setelah langkah dalam metode penelitian sudah selesai maka hasil penelitian
harus disusun dalam bentuk laporan penelitian dengan baik dan sistematis.
Sistematika laporan penelitian disusun sebagai berikut :
· Pendahuluan atau latar belakang
masalah
· Kajian pustaka
· Metode penelitian
· Hasil dan pembatasan penelitian
· Kesimpulan dan saran
6.Tujuan
mempelajari Metode Ilmiah
Metode ilmiah mempunyai tujuan yaitu
untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji)
sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan. Tujuan mempelajari metode
ilmiah adalah untuk mendapatkan pemahaman terhadp proses mendapatkan
pengetahuan yang rasional, teruji secara ilmiah dan sistematika yang penulisan
yang sesuai umtuk hal tersebut.
7. Sikap
Ilmiah
Sikap ilmiah
adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui
proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki
sifat-sifat berikut ini:
1. Mampu membedakan fakta dan opini
Fakta adalah
suatu kenyataan yang disertai dengan bukti-bukti ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun opini adalah pendapat pribadi dari
seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Di dalam melakukan studi
kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini
agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
2. Mengembangkan pengetahuan
Peneliti
yang baik senantiasa haus akan ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan
dan wawasannya. Seorang peneliti tidak ingin ketinggalan informasi di segala
bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang makin
hari makin canggih dan modern.
3.
Jujur terhadap fakta
Peneliti yang
baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memutarbalikkan fakta demi
kepentingan penelitiannya. Penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi
kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang
sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia
harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.
Sumber :
- Narbuko Cholid, H. Abu Achmadi. 2007. Metodeologi Penelitian. Cet 8. Jakarta: Bumi Aksara.
- Sulistiyono Basuki. 2010. Metode Penelitian. Cet 2. Jakarta: Penaku.
- Sukmadinata,Nana Syaodih.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Pt Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar