RSS

ETIKA BISNIS

Nama : Helena Damayanti Siregar
NPM  : 13213997
Kelas : 4EA14
 
 

COVER BUKU ETIKA BISNIS 



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ETIKA BISNIS

Nama : Helena Damayanti Siregar
NPM  : 13213997
Kelas : 4EA14

TUGAS SOFTSKILL MERANGKUM BAB 1,2,3. 

















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ETIKA BISNIS

Nama : Helena Damayanti Siregar
NPM  : 13213997
Kelas : 4EA14



TUGAS SOFTSKILL PENGERTIAN ETIKA BISNIS





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DISPARITAS HARGA DI INDONESIA TIMUR

Nama                   : Helena Damayanti Siregar
NPM                     : 13213997
Kelas                    : 3EA14
Mata Kuliah          : Bahasa Indonesia 2

Telah lama kita ketahui disparitas harga di barat dengan di timur Indonesia sangatlah mencolok. Disparitas dapat diartikan sebagai ketidak sesuaian harga/tidak relevan dengan harga sebenarnya. Dapat diartikan juga perbedaan harga atas barang yang sama.
Disparitas harga yang terjadi disebabkan oleh berbagai hal seperti keterbatasan infrastruktur, misalnya jalan, serta persoalan jadwal distribusi barang yang menggunakan angkutan laut. Sampai saat ini hanya wilayah Indonesia barat saja yang memiliki sistem angkutan laut terjadwal, sedangkan bagian timur hanya untuk angkutan orang saja.
Oleh karena itu untuk menekan disparitas harga di timur Indonesia, menteri perhubungan Ignasius jonan membuat program tol laut untuk menekan harga barang agar tidak memiliki selisih harga yang terlampau jauh dengan harga di wilayah barat. Dalam hal ini tol laut diartikan sebagai moda angkutan kapal barang yang memiliki rute terjadwal dari ujung barat ke timur serta ujung utara ke selatan. Dengan adanya tol laut ini diharapkan akan membuat distribusi barang lancar dan efisien. Yang dimaksud efisien adalah muatan yang tidak imbang antara muatan arus berangkat dengan muatan arus balik.
Program tol laut ini cukup membuahkan hasil pasalnya semenjak keluarnya program tol laut ini harga barang di Indonesia timur mulai turun hingga 40%. Transportasi laut dianggap sangat murah, bisa dibayangkan biaya pengiriman dari jawa-papua lebih mahal dibandingkan dari jawa-eropa, hal itu dikarenakan tidak ada kapal yang wara wiri dari barat-timur. Contohnya harga semen di jawa Rp 55.000 sedangkan di papua Rp 1.200.000. namun harga barang dipedalaman masih belum turun karena transportasinya belum memadai, oleh karena itu untuk dapat mengoptimalkan program tol laut sekaligus menurunkan harga barang dipedalaman kemenko bidang maritim dan sumber daya akan mencanangkan program pembangunan jembatan udara logistik di Indonesia timur.
Semoga dengan adanya program tol laut yang telah berjalan dan rencana pembangunan jembatan udara dapat segera terealisasi agar saudara-saudara kita di Indonesia timur dapat mendapatkan kesejahteraan seperti yang dirasakan di wilayah barat Indonesia. Serta meminimalkan disparitas harga di Indonesia timur.

Sumber : 

kbbi.web.id/disparitas
     

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ILMIAH



LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ILMIAH

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana tahap  penyusunan karya ilmiah?

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk tahap  penyusunan karya ilmia

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karya Tulis  Ilmiah
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
1.      Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.      Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3.      Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai
suatu tulisan keilmuan.
Selanjutnya, yang dimaksud pengetahuan ilmiah  adalah segala sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang dihimpun dengan metode ilmiah (Kemeny dalam The Liang Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah ini selanjutnya disebut dengan “ilmu”. Para filsuf memiliki pemahaman yang sama mengenai ilmu, yaitu merupakan suatu kumpulan pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (The Liang Gie, 1997).

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya ilmiah ini dapat diartikan sebagai karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, dalam bidang tertentu dengan sistematika penulisan bersantun bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.


TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PENULISAN ILMIAH

1.Tahap Persiapan.

a.      Pemilihan masalah / topik, mempertimbangkan:
1) Harus berada disekitar kita.
2) Harus topik yang paling menarik perhatian.
3) Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
4) Memiliki data dan fakta yang obyektif.                                      
5) Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit
6) Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan  referensi.
      7) Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut.
8) Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum

b.      Pembatasan topik/penentuan judul
1)      Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
2)      Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai.
3)     Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
c.       Pembuatan kerangka karangan (outline).
1)      Membimbing penyusun karya ilmiah.
2) Pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya.
3)      Pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan data.
a.             Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
b.            Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
c.             Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti.
d.            Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

3. Pemecahan masalah.
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut: a).
a.      Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
b.      Proscdur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
c.       Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan.
d.      Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
e.     Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan  masalah.
f.      Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.

4. Tahap Pengorganisasian & pengonsepan.
a.    Pengelompokan bahan, untuk memgorganisasikan bagian mana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk.
b.      Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

5. Pemeriksaan / Penyuntingan konsep (editing).
Bertujuan untuk :
a.     Melengkapi yang kurang.
b.    Membuang yang kurang relevan.
c.     Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
d.   Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.

6. Penyajian.
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
a.       Segi kerapian dan kebersihan.
b.   Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
c.      Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.
d.      Bagian inti karya ilmiah.
1)      Bagian Pendahuluan.
2)      Latar belakang dan masalah.
3)      Tujuan pembahasan.
4)      Ruang lingkup / pembatasan masalah.
5)      Asumsi, hipotesis dan kerangka teori.
6)      Sumber data.
7)      Metode & teknik.
8)      Bagian analisis atau pembahasan.

7. Kesimpulan
a.   Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh .
b.   Berikan implikasi dari kesimpulan.
c.    jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.

8. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah.
Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya sebagai model dalam memecahkan masalah. Dari pedoman beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.       Merumuskan serta mendefinisikan masalah.
b.      Mengadakan studi kepustakaan.
c.       Memformulasikan hipotesa.
d.      Menentukan model untuk menguji hipotesa.
e.       Mengumpulkan data.
f.       Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi.
g.      Membuat generalisasi dan kesimpulan.
h.      Membuat laporan ilmiah.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS SOFTSKILL DATA




NAMA                  : HELENA DAMAYANTI SIREGAR
NPM                     : 13213997
KELAS                 : 3EA14 
MATA KULIAH  : BAHASA INDONESIA 2



Pengertian Data
Data merupakan segala sesuatu yang sudah dicatat (recorded). Segala sesuatu itu bisa berbentuk dokumen, air, manusia, batu-batuan, pohon dan lain sebagainya. Segala sesuatu itu sebenarnya adalah sebuah fakta dan fakta itu selalu ada. Fakta juga selalu ada tanpa tergantung pada penamaan kita terhadapnya. Semua fakta bisa menjadi data jika kita mencatatnya (baik tertulis, rekam atau bentuk pengabadian lainnya).
Oleh karenanya, fakta merupakan bahan baku dalam suatu penelitian ilmiah. Tetapi fakta saja tidak memiliki arti apa-apa jika tidak dicatat, dikelola dan dianalisis dengan baik. Jika data telah diolah dan dinterpretasikan, maka data ini akan berubah menjadi sebuah informasi

Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi,maka sumber datanya bida berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanya adalah jagung, sedang objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen dan catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan merupakan subjek penelitian atau variabel penelitian.

Sumber data penulis mengklasifikasikannya menjadi 3 tingkatan huruf P dari bahasa inggris, yaitu :
1) P = Person, sumber data berupa orang

Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.

2) P = Place, sumber data berupa tempat

Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari, sajian sinetron, kegiatan belajar-mengajar, dan lain sebagainya. Keduanya merupakan objek untuk penggunaan metode observasi.

3) P = Paper, sumber data berupa simbol

Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Dengan pengertiannya ini maka “paper” bukan terbatas hanya pada kertas sebagaimana terjemahan dari kata “paper” dalam bahasa inggris, tetapi dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar, dan sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.

Jenis Data 
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini digunakan didalam penelitian.

BERDASARKAN TIPE PENELITIAN
           Ø  Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.

           Ø  Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.

BERDASARKAN SUMBER
Ø  Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu

Ø  Data Sekunder
      Data seunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.

BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH
Ø  Data Observasional
Data observasi adalah data yang ditangkap in situ. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti.

Ø  Data Wawancara
Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan informan. Data ini bisa divalidasi menggunakan triangulasi.

Ø  Data Eksperimental
Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali, in situ atau berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.

Ø  Data Simulasi
Data simulasi adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.

Ø  Data Referensi atau Kanonik
Data Referensi atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik (peer-reviewed) Contoh: menggunakan data urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.

Ø  Data Derivasi atau Kompilasi
Data derivasi atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah ada untuk membangun struktur 3D.

Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
  Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
a)    Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
b)      Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
c)     Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2.      Observasi
  Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Ø  Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Ø  Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
A.Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
B.Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

  
      Pengertian variabel
Dalam bahasa sehari-hari, variabel penelitian sering diartikan sebagai ”faktor-faktor yang dikaji dalam penelitian”. Menurut konsep aslinya yang dimaksud variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai. Meskipun demikian pemahaman yang mengartikan variabel sebagai faktor-faktor yang akan dikaji dalam penelitian juga dapat diterima mengingat bahwa kegiatan penelitian memang terpusat pada upaya memahami, mengukur, dan menilai keterkaitan antar variabel-variabel tersebut. Tentang hal ini perlu diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan kajian pustaka. Itu juga berlaku pada penelitian Grounded maupun Penelitian Partisipatif.
Bedanya adalah dalam penelitian pada umumnya variabel lebih mengacu pada teori dan atau hasil-hasil penelitian yang telah biasa dilakukan tentang Topik atau Judul yang sama. Sedang dalam penelitian Grounded dan Partisipatif lebih mengacu pada data/fakta penagalaman empiris baik yang dilakukan oleh praktisi maupun para peneliti setempat.

Pengertian Populasi
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data penelitian. Apabila kita lihat definisi tersebut, pengertian populasi bisa sangat beragam sehingga kita harus mendefinisikan populasi tersebut dengan jelas dan tepat

Pegertian Sampel
sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi.  Dengan demikian, sampel harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS